RENUNGAN MALAM - 11 APRIL 2025 : DIKENAL DAN DIKASIHI OLEH ALLAH



Renungan Malam – 11 April 2025: “Dikenal dan Dikasihi oleh Allah”

Di penghujung hari ini, ketika segala aktivitas telah usai dan keheningan malam mulai menyelimuti, mari kita sejenak berhenti untuk merenungkan kasih dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Mungkin hari ini tidak berjalan seperti yang kita harapkan; mungkin ada hal-hal yang mengecewakan, melelahkan, atau bahkan menyakitkan. Namun di tengah semua itu, satu hal yang tidak pernah berubah adalah kasih Allah yang tak berkesudahan bagi setiap anak-Nya. Ketika dunia terasa menolak dan kita merasa sendiri, Tuhan tetap setia memeluk kita dengan kasih-Nya yang lembut dan kekal.

Firman Tuhan dalam Mazmur 139:1-2 berkata, “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan bukan hanya mengenal kita secara umum, tetapi secara sangat pribadi. Dia tahu isi hati kita, tahu ketika kita merasa kuat, dan terlebih lagi, Dia tahu ketika kita rapuh dan lelah. Tuhan tidak pernah luput memperhatikan kita, bahkan ketika orang lain mengabaikan keberadaan kita.

Banyak orang hari ini hidup dalam ketakutan akan penolakan—takut tidak diterima, tidak dihargai, atau tidak dianggap. Kita berusaha keras untuk tampil sempurna, untuk menyenangkan semua orang, agar kita bisa merasa berharga. Tapi malam ini, mari kita renungkan satu kebenaran indah: kita sudah diterima dan dikasihi oleh Sang Pencipta, bukan karena performa kita, tapi karena siapa kita di hadapan-Nya—anak-anak yang sangat dikasihi.

Ketika kita bersandar pada kasih Tuhan, kita tidak lagi perlu hidup dalam topeng atau kepura-puraan. Kita bisa jujur tentang kelemahan kita, tentang pergumulan yang kita alami, dan tentang air mata yang kadang tidak terlihat oleh dunia. Tuhan bukan hanya Allah yang Mahakuasa, tetapi juga Bapa yang memahami dan peduli. Di dalam pelukan kasih-Nya, kita bisa beristirahat dengan tenang, tanpa rasa takut akan masa depan atau rasa bersalah dari masa lalu.

Mungkin hari ini kamu merasa lelah, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional dan rohani. Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, ada banyak rencana yang belum tercapai, dan mungkin juga ada luka yang belum sembuh. Namun di tengah semua itu, Tuhan berkata dalam Matius 11:28, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Itu bukan sekadar undangan, melainkan janji yang penuh kuasa dan kasih.

Malam ini, Tuhan mengundang kita untuk menyerahkan semua beban itu kepada-Nya. Dia tidak menuntut kita untuk kuat sendirian. Bahkan, justru ketika kita lemah, kuasa-Nya menjadi sempurna di dalam kita (2 Korintus 12:9). Dalam keheningan malam, mari kita datang kepada Tuhan dengan hati yang terbuka, membawa segala hal yang belum kita mengerti, dan meletakkannya di kaki salib. Di sanalah kita menemukan pengharapan sejati.

Dunia bisa berubah. Orang-orang bisa meninggalkan kita. Harapan bisa kandas. Tapi Tuhan tidak pernah berubah. Kasih-Nya tetap, janji-Nya teguh, dan penyertaan-Nya nyata. Jangan biarkan kekecewaan hari ini mencuri sukacita kita besok. Tuhan punya cara-Nya sendiri untuk bekerja dalam segala sesuatu—bahkan dalam hal-hal yang tampaknya tidak masuk akal—untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28).

Saat kita menutup hari ini, mari kita belajar untuk bersyukur, sekalipun tidak semua berjalan lancar. Bersyukur karena kita masih diberi nafas. Bersyukur karena ada pelajaran dalam setiap proses. Bersyukur karena Tuhan belum selesai bekerja dalam hidup kita. Kadang, malam adalah waktu terbaik untuk meresapi bahwa sekalipun gelap menyelimuti, terang Tuhan tetap menyala dalam hati yang percaya kepada-Nya.

Mari kita doakan juga orang-orang yang kita kasihi, yang mungkin malam ini sedang berjuang di tempat lain. Doakan mereka yang sakit, yang terluka batinnya, yang sedang bergumul dalam iman, atau yang hatinya dingin terhadap Tuhan. Malam adalah saat yang baik untuk menjadi perpanjangan kasih Kristus dalam doa. Karena doa orang benar besar kuasanya, dan Tuhan selalu mendengar.

Akhirnya, marilah kita menutup hari ini dengan keyakinan bahwa esok akan membawa harapan baru. Mungkin masalah belum selesai, tapi Tuhan tetap bekerja. Tidurlah dalam damai, sebab Dia yang menjaga kita tidak pernah terlelap. Biarlah malam ini menjadi waktu di mana jiwa kita dipulihkan, iman kita diperbarui, dan hati kita kembali percaya bahwa kita sungguh dikenal dan dikasihi oleh Allah. Selamat malam dan Tuhan memberkati.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama