Pengampunan dan Pertobatan
1. Pengampunan dalam Yesus Kristus
Pengampunan adalah anugerah Allah yang diberikan kepada manusia yang berdosa. Dalam Alkitab, pengampunan tidak hanya berarti menghapus kesalahan tetapi juga memulihkan hubungan manusia dengan Allah.
A. Sumber Pengampunan: Kasih dan Anugerah Allah
Allah adalah sumber pengampunan sejati. Dia mengampuni bukan karena kebaikan manusia, tetapi karena kasih dan anugerah-Nya.
- Mazmur 103:12 – "Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita."
- Yesaya 1:18 – "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju."
B. Pengampunan Melalui Yesus Kristus
Pengampunan diberikan kepada manusia melalui karya penebusan Yesus di kayu salib.
- Efesus 1:7 – "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."
- 1 Yohanes 1:9 – "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Yesus Kristus menanggung hukuman dosa di kayu salib sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat menerima pengampunan dari Allah.
C. Pengampunan dan Hubungan dengan Sesama
Orang yang telah menerima pengampunan dari Allah juga dipanggil untuk mengampuni sesama.
- Matius 6:14-15 – "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Mengampuni bukan berarti melupakan, tetapi melepaskan kepahitan dan membiarkan kasih Allah bekerja dalam hati.
2. Pertobatan: Langkah Menuju Pengampunan
Pertobatan adalah respons manusia terhadap kasih dan pengampunan Allah. Pertobatan bukan sekadar menyesali dosa, tetapi juga berbalik dari kehidupan yang lama dan hidup dalam ketaatan kepada Allah.
A. Makna Pertobatan
Dalam bahasa Yunani, kata "metanoia" berarti perubahan pikiran dan hati yang mengarah pada perubahan hidup.
- Lukas 15:7 – "Aku berkata kepadamu: demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
B. Langkah-langkah Pertobatan Sejati
Menyadari dan Mengakui Dosa
- Mazmur 51:3-4 – "Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku."
- Tanpa kesadaran akan dosa, seseorang tidak akan melihat kebutuhan akan pengampunan.
Menyesali Dosa dengan Hati yang Hancur
- 2 Korintus 7:10 – "Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan."
- Pertobatan sejati bukan hanya merasa bersalah tetapi memiliki perubahan hati yang mendalam.
Mengaku Dosa kepada Allah
- 1 Yohanes 1:9 – "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita."
- Mengakui dosa berarti datang kepada Tuhan dengan rendah hati dan terbuka.
Berbalik dari Dosa dan Hidup dalam Ketaatan
- Yesaya 55:7 – "Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya."
- Pertobatan sejati ditandai dengan perubahan gaya hidup yang mencerminkan kehendak Allah.
Meminta Roh Kudus untuk Memimpin Hidup yang Baru
- Yehezkiel 36:26 – "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu."
- Tanpa kekuatan dari Roh Kudus, manusia tidak mampu mempertahankan hidup yang benar.
C. Buah Pertobatan dalam Kehidupan Orang Percaya
Pertobatan sejati menghasilkan perubahan hidup yang nyata.
- Matius 3:8 – "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."
- Galatia 5:22-23 – Hidup yang dipenuhi dengan buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
3. Kesimpulan
Pengampunan dan pertobatan adalah dua hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan Kristen. Allah memberikan pengampunan kepada setiap orang yang datang kepada-Nya dengan hati yang bertobat. Melalui karya Yesus Kristus di kayu salib, manusia dapat dibebaskan dari hukuman dosa dan menerima hidup yang baru.
Setiap orang yang telah menerima pengampunan dipanggil untuk hidup dalam pertobatan, mengampuni sesama, dan berjalan dalam ketaatan kepada Allah. Pertobatan sejati bukan hanya menghindari dosa, tetapi juga hidup dalam kehendak Tuhan dan menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Posting Komentar