IMAN YANG TAHAN UJI DI TENGAH PERGUMULAN

 


Pendahuluan

Dalam kehidupan, kita tidak bisa menghindari tantangan dan pergumulan. Ada saat-saat di mana kita merasa tertekan, kehilangan harapan, dan bahkan mempertanyakan kehadiran Tuhan. Namun, di tengah segala kesulitan, iman yang sejati akan tetap bertahan. Iman yang tahan uji adalah iman yang tidak mudah goyah, tetap percaya kepada Tuhan, dan terus berpegang pada janji-Nya meskipun keadaan tampak sulit.

1. Pengertian Iman yang Tahan Uji

Iman yang tahan uji adalah keyakinan yang kokoh kepada Tuhan, yang tidak bergantung pada keadaan tetapi bertumpu pada kebenaran firman-Nya. Dalam Ibrani 11:1, iman didefinisikan sebagai "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

Iman yang sejati tidak hanya muncul saat segalanya berjalan baik, tetapi juga tetap kuat ketika menghadapi cobaan. Justru dalam ujianlah iman seseorang dapat dibuktikan dan dimurnikan. 1 Petrus 1:7 mengatakan bahwa iman kita diuji seperti emas yang dimurnikan dalam api, sehingga terbukti bernilai dan terhormat.

2. Mengapa Tuhan Mengizinkan Pergumulan?

Banyak orang bertanya, "Mengapa Tuhan membiarkan saya mengalami kesulitan?" Alkitab memberikan beberapa alasan:

  1. Untuk Menguji dan Memurnikan Iman
    Seperti emas yang dimurnikan melalui api, iman kita juga harus diuji agar menjadi lebih kuat (Yakobus 1:2-4).
  2. Untuk Mengajarkan Ketergantungan kepada Tuhan
    Ketika kita tidak mampu mengandalkan kekuatan sendiri, kita belajar bersandar sepenuhnya kepada Tuhan (2 Korintus 12:9-10).
  3. Untuk Membentuk Karakter dan Ketekunan
    Pergumulan mengajarkan kita untuk menjadi lebih sabar, rendah hati, dan penuh kasih (Roma 5:3-5).
  4. Untuk Menjadi Kesaksian bagi Orang Lain
    Ketika kita tetap percaya kepada Tuhan di tengah kesulitan, hidup kita menjadi kesaksian bagi orang lain (Matius 5:16).

3. Contoh Iman yang Tahan Uji dalam Alkitab

Alkitab penuh dengan kisah orang-orang yang imannya diuji tetapi tetap teguh:

  • Ayub: Kehilangan harta, keluarga, dan kesehatannya, tetapi tetap percaya kepada Tuhan dan akhirnya dipulihkan (Ayub 1:21-22, Ayub 42:10).
  • Abraham: Diuji dengan perintah untuk mempersembahkan Ishak, tetapi tetap percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik (Kejadian 22:1-14).
  • Yusuf: Mengalami pengkhianatan, dijual sebagai budak, dan dipenjara, tetapi tetap setia kepada Tuhan, yang kemudian mengangkatnya menjadi penguasa di Mesir (Kejadian 50:20).
  • Paulus dan Silas: Dipenjara karena memberitakan Injil, tetapi tetap menyembah Tuhan, dan Tuhan membebaskan mereka dengan cara yang ajaib (Kisah Para Rasul 16:25-26).

4. Cara Memiliki Iman yang Tahan Uji

Bagaimana kita bisa memiliki iman yang tetap teguh dalam pergumulan?

  1. Berpegang Teguh pada Firman Tuhan
    Firman Tuhan adalah sumber kekuatan dan penghiburan dalam masa sulit (Mazmur 119:105).
  2. Tetap Berdoa dan Berserah kepada Tuhan
    Doa adalah senjata yang kuat dalam menghadapi pencobaan (Filipi 4:6-7).
  3. Tetap Bersyukur dalam Segala Keadaan
    Sikap bersyukur menguatkan iman kita dan mengingatkan bahwa Tuhan tetap baik (1 Tesalonika 5:18).
  4. Bersandar pada Roh Kudus
    Roh Kudus adalah penolong yang menguatkan dan membimbing kita dalam kebenaran (Yohanes 14:26).
  5. Berjalan Bersama Komunitas Iman
    Dukungan dari saudara seiman membantu kita tetap teguh dalam iman (Ibrani 10:24-25).

Kesimpulan

Pergumulan adalah bagian dari kehidupan, tetapi Tuhan selalu memiliki rencana di balik setiap ujian. Iman yang tahan uji adalah iman yang tetap percaya kepada Tuhan, meskipun situasi tampak sulit. Jangan menyerah dalam pergumulan, tetapi jadikan itu sebagai kesempatan untuk bertumbuh dan semakin dekat dengan Tuhan.

"Sebab Aku tahu rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
(Yeremia 29:11)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama