Iman Tanpa Perbuatan adalah Mati
Ungkapan "iman tanpa perbuatan adalah mati" berasal dari Yakobus 2:17, yang berbunyi:
"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati."
Ayat ini menegaskan bahwa iman sejati harus menghasilkan tindakan nyata. Percaya kepada Tuhan bukan hanya soal pengakuan di mulut, tetapi juga harus tercermin dalam cara hidup dan perbuatan kita sehari-hari.
1. Iman yang Hidup Ditunjukkan Melalui Perbuatan
Yakobus mengajarkan bahwa iman yang sejati selalu membuahkan perbuatan. Jika seseorang mengaku percaya kepada Tuhan tetapi tidak menunjukkan kasih, kebaikan, dan ketaatan dalam hidupnya, maka imannya tidak memiliki bukti nyata.
- Yakobus 2:18 – "Tetapi mungkin ada orang berkata: 'Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan,' aku akan menjawab dia: 'Tunjukkanlah kepadaku imanmu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.'"
Ayat ini menekankan bahwa iman yang benar akan selalu disertai dengan tindakan yang mencerminkan kasih dan ketaatan kepada Tuhan.
2. Contoh Iman yang Disertai Perbuatan
Yakobus memberikan dua contoh dalam Alkitab tentang orang-orang yang menunjukkan iman mereka melalui perbuatan:
a) Abraham: Iman yang Dibuktikan dengan Ketaatan
- Yakobus 2:21-22 – "Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."
Abraham tidak hanya mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi juga menunjukkan ketaatannya dengan bersedia mempersembahkan Ishak. Ini membuktikan bahwa imannya bukan sekadar teori, melainkan nyata dalam tindakan.
b) Rahab: Iman yang Dibuktikan dengan Keberanian
- Yakobus 2:25 – "Dan bukankah demikian juga Rahab, perempuan sundal itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu dan menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?"
Rahab percaya kepada Tuhan Israel, dan kepercayaannya terbukti melalui tindakannya dalam menyelamatkan para pengintai Israel.
3. Perbuatan Bukan Syarat Keselamatan, tetapi Bukti Iman
Penting untuk memahami bahwa perbuatan bukanlah cara untuk memperoleh keselamatan. Alkitab mengajarkan bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman, bukan oleh perbuatan:
- Efesus 2:8-9 – "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Namun, iman yang sejati akan selalu menghasilkan perubahan dalam hidup seseorang. Orang yang benar-benar telah menerima keselamatan akan menunjukkan buah dari imannya melalui perbuatan baik.
- Efesus 2:10 – "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
Ini menunjukkan bahwa perbuatan baik adalah hasil dari iman yang hidup dalam Kristus.
4. Iman Tanpa Perbuatan Seperti Tubuh Tanpa Roh
Yakobus mengakhiri pembahasannya dengan perbandingan yang kuat:
- Yakobus 2:26 – "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."
Sama seperti tubuh tanpa roh tidak bernyawa, iman tanpa perbuatan juga tidak ada gunanya. Iman sejati harus menghasilkan kehidupan yang berubah, penuh kasih, dan ketaatan kepada Allah.
Kesimpulan
Iman bukan hanya sekadar percaya di dalam hati atau mengucapkan pengakuan secara lisan. Iman sejati harus dibuktikan dengan tindakan nyata yang mencerminkan kasih kepada Allah dan sesama.
Seorang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus akan:
✔️ Hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan
✔️ Menunjukkan kasih dalam perbuatan sehari-hari
✔️ Melakukan pekerjaan baik bukan untuk mendapatkan keselamatan, tetapi sebagai bukti dari iman yang hidup
Dengan demikian, iman yang sejati bukan hanya soal teori atau pengakuan, tetapi iman yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Posting Komentar