Header Ads Widget

Responsive Advertisement

DAMAI SEJAHTERA: YESUS SEBAGAI RAJA DAMAI DI TENGAH DUNIA YANG GELISAH

 


Damai Sejahtera: Yesus sebagai Raja Damai di Tengah Dunia yang Gelisah

Dalam dunia yang dipenuhi dengan konflik, ketidakpastian, dan kekhawatiran, janji Yesus sebagai Raja Damai adalah penghiburan yang sangat mendalam. Yesus berkata kepada para murid-Nya dalam Yohanes 14:27:
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia ini. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."

Pernyataan ini menegaskan bahwa damai sejahtera sejati hanya dapat ditemukan di dalam Dia. Berikut ini adalah eksplorasi tentang bagaimana Yesus menjadi Raja Damai dan bagaimana kita dapat hidup dalam damai sejahtera-Nya di tengah dunia yang penuh kekacauan.


1. Yesus Membawa Damai Sejahtera dengan Allah

Damai sejati dimulai dengan hubungan yang benar dengan Allah. Karena dosa, manusia terpisah dari Allah (Roma 3:23), tetapi Yesus menjadi perantara yang memulihkan hubungan ini melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Roma 5:1 menegaskan:
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."

Melalui iman kepada Yesus, kita tidak lagi menjadi musuh Allah, melainkan anak-anak-Nya yang dikasihi. Damai dengan Allah ini adalah dasar dari semua damai lainnya.


2. Yesus Membawa Damai di Dalam Hati

Damai sejahtera yang diberikan Yesus tidak tergantung pada situasi eksternal. Dunia sering kali mengaitkan damai dengan absennya masalah, tetapi Yesus menawarkan damai di tengah badai.

Dalam Matius 8:23-27, ketika murid-murid dilanda ketakutan karena badai, Yesus menunjukkan kuasa-Nya dengan menenangkan angin dan ombak. Namun, lebih dari itu, Dia mengajarkan mereka untuk percaya kepada-Nya.

Filipi 4:7 berkata:
"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

Ketika kita menyerahkan kekhawatiran kepada-Nya melalui doa, hati kita akan dipenuhi damai yang melampaui pemahaman manusia.


3. Yesus Membawa Damai di Antara Sesama

Yesus juga memanggil kita untuk menjadi pembawa damai dalam hubungan kita dengan sesama. Dalam Khotbah di Bukit, Dia berkata:
"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah." (Matius 5:9)

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk mendamaikan, mengampuni, dan memupuk kasih dalam hubungan kita. Damai yang kita bawa kepada orang lain mencerminkan kasih Kristus yang tinggal dalam diri kita.

Efesus 4:32 mengingatkan:
"Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."


4. Yesus Membawa Damai kepada Dunia

Sebagai Raja Damai, Yesus juga membawa pengharapan akan dunia yang dipulihkan. Nubuat dalam Yesaya 9:6 berkata:
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

Kedatangan Yesus ke dunia pertama kali adalah untuk membawa pendamaian rohani, tetapi kedatangan-Nya yang kedua kali akan membawa kedamaian total di langit dan bumi yang baru. Ini adalah pengharapan bagi semua orang percaya, bahwa suatu hari nanti segala penderitaan dan konflik akan berakhir di bawah pemerintahan-Nya.


5. Hidup dalam Damai Sejahtera Kristus: Langkah Praktis

a. Percaya kepada Yesus

Langkah pertama untuk mengalami damai adalah percaya bahwa Yesus adalah Raja Damai yang telah memulihkan hubungan kita dengan Allah.

b. Menyerahkan Kekhawatiran kepada Tuhan

Dalam 1 Petrus 5:7, kita diundang untuk menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan: "Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."

c. Membangun Hubungan yang Harmonis

Sebagai pembawa damai, kita dipanggil untuk mengusahakan perdamaian dalam keluarga, gereja, dan masyarakat. Roma 12:18 berkata: "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang."

d. Berpegang pada Janji Firman Tuhan

Firman Tuhan adalah sumber kekuatan kita. Merenungkan janji-janji-Nya memberikan kedamaian dalam menghadapi tantangan hidup.


6. Refleksi Pribadi

  • Apakah saya sudah memiliki damai dengan Allah melalui Yesus?
  • Apakah saya membawa damai dalam hubungan saya dengan orang lain?
  • Bagaimana saya mengandalkan Yesus sebagai Raja Damai di tengah kekhawatiran hidup?

Kesimpulan

Yesus adalah Raja Damai yang membawa pemulihan dan pengharapan bagi dunia yang gelisah. Melalui hubungan dengan-Nya, kita menerima damai dengan Allah, damai di dalam hati, dan damai di antara sesama. Damai sejahtera-Nya melampaui segala situasi, memberi kita penghiburan di tengah kesulitan dan pengharapan di masa depan.

Mari kita hidup dalam damai-Nya dan menjadi pembawa damai bagi dunia, sehingga melalui hidup kita, nama-Nya dimuliakan sebagai Raja Damai yang sejati. Seperti tertulis dalam Yohanes 16:33:
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Posting Komentar

0 Komentar