Sejarah Saksi-Saksi Yehuwa dan Penolakannya
Saksi-Saksi Yehuwa adalah sebuah organisasi keagamaan yang berakar dari gerakan Studi Alkitab pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat. Gerakan ini dimulai oleh Charles Taze Russell pada tahun 1870-an. Russell, seorang pengusaha yang tertarik pada eskatologi (doktrin tentang akhir zaman), mendirikan kelompok kecil untuk mempelajari Alkitab secara mendalam.
Awal Mula dan Pembentukan Organisasi
Russell mempublikasikan pandangan-pandangannya dalam majalah berjudul Zion’s Watch Tower and Herald of Christ’s Presence pada tahun 1879, yang menjadi cikal bakal majalah Menara Pengawal. Pada tahun 1881, Russell mendirikan Zion’s Watch Tower Tract Society untuk mendistribusikan tulisan-tulisannya. Setelah kematian Russell pada 1916, kepemimpinan diambil alih oleh Joseph Franklin Rutherford, yang merombak organisasi menjadi lebih terpusat dan mengubah nama pengikutnya menjadi Saksi-Saksi Yehuwa pada tahun 1931. Nama ini diambil dari Yesaya 43:10–12, untuk menekankan misi mereka sebagai saksi bagi nama Allah, yang mereka kenal sebagai Yehuwa (nama Allah dalam bentuk transliterasi dari Tetragramaton YHWH).
Doktrin dan Keunikan Keyakinan
- Nama Allah: Saksi-Saksi Yehuwa menekankan penggunaan nama Allah, yaitu Yehuwa, dan percaya bahwa nama ini harus dimuliakan.
- Kerajaan Allah: Mereka percaya pada pemerintahan Allah melalui Kristus di surga, dan bahwa Kerajaan Allah akan segera menggantikan semua pemerintahan duniawi.
- Pandangan tentang Akhir Zaman: Mereka meyakini bahwa Armagedon adalah pertempuran besar yang akan mengakhiri sistem dunia ini, dan hanya pengikut sejati yang akan selamat.
- Penolakan terhadap Tradisi Kristen Mainstream: Saksi-Saksi Yehuwa menolak doktrin Tritunggal, keabadian jiwa, dan neraka sebagai tempat penyiksaan kekal. Mereka juga tidak merayakan hari raya seperti Natal dan Paskah karena dianggap berasal dari tradisi pagan.
- Penolakan terhadap Simbolisme Nasional: Mereka tidak menyanyikan lagu kebangsaan, memberi hormat pada bendera, atau terlibat dalam aktivitas politik.
Penyebaran dan Pertumbuhan
Pada abad ke-20, Saksi-Saksi Yehuwa tumbuh pesat, terutama melalui kegiatan penginjilan dari rumah ke rumah. Mereka menggunakan literatur seperti Menara Pengawal dan Sedarlah! serta Alkitab terjemahan mereka sendiri, yaitu Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (New World Translation).
Penolakan terhadap Saksi-Saksi Yehuwa
Karena doktrin dan praktik mereka yang unik, Saksi-Saksi Yehuwa menghadapi penolakan dari berbagai pihak, baik di kalangan agama, masyarakat, maupun pemerintah:
Dari Kristen Mainstream:
- Gereja-gereja tradisional seperti Katolik, Protestan, dan Ortodoks menolak mereka sebagai aliran sesat karena menyangkal doktrin-doktrin dasar seperti Tritunggal.
- Interpretasi Alkitab mereka dianggap menyimpang, terutama terjemahan Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
Dari Pemerintah:
- Banyak negara, terutama dengan rezim otoriter, melarang kegiatan mereka. Misalnya, selama era Nazi di Jerman, mereka dianiaya karena menolak memberi hormat pada bendera dan menolak berperang.
- Di beberapa negara seperti Rusia, Cina, dan sebagian negara Timur Tengah, Saksi-Saksi Yehuwa dianggap sebagai ancaman bagi stabilitas nasional dan dilarang secara hukum.
Dari Masyarakat:
- Penolakan sering terjadi karena gaya hidup mereka yang berbeda, seperti tidak merayakan hari raya nasional atau tidak menerima transfusi darah, yang menyebabkan kontroversi di bidang medis.
- Mereka dianggap terlalu agresif dalam kegiatan penginjilan, yang kadang mengganggu privasi masyarakat.
Kritik dan Kontroversi
- Penafsiran Alkitab: Banyak teolog mengkritik bahwa penafsiran Alkitab mereka didasarkan pada doktrin organisasi, bukan penelitian independen.
- Kekuasaan Pusat: Struktur organisasi yang sangat hierarkis membuat anggota harus tunduk pada perintah dari Badan Pimpinan (Governing Body).
- Praktik Pemisahan (Disfellowshipping): Anggota yang dianggap melanggar aturan bisa dikeluarkan dan diisolasi dari komunitas serta keluarganya, yang sering memicu trauma psikologis.
- Kasus Pelecehan Seksual: Dalam beberapa dekade terakhir, organisasi ini menghadapi kritik karena dianggap menutup-nutupi kasus pelecehan seksual anak di dalam komunitas mereka.
Kesimpulan
Saksi-Saksi Yehuwa adalah gerakan keagamaan dengan sejarah yang kaya, keyakinan yang unik, dan semangat untuk menyebarkan iman mereka. Namun, mereka terus menghadapi tantangan dari berbagai pihak karena pandangan mereka yang bertentangan dengan norma agama, budaya, dan hukum di banyak tempat.
0 Komentar