Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KISAH RUTH: KASIH SETIA ALLAH DI TENGAH KESULITAN

 


1. Latar Belakang dan Kesulitan Awal

Kitab Ruth dimulai pada masa hakim-hakim memerintah di Israel, suatu periode ketika bangsa itu sering menyimpang dari jalan Allah. Pada masa itu terjadi kelaparan besar di tanah Yehuda. Sebuah keluarga dari Betlehem, yaitu Elimelekh, istrinya Naomi, dan kedua anak laki-laki mereka, Mahlon dan Kilyon, memutuskan untuk pindah ke tanah Moab mencari penghidupan yang lebih baik.

Namun, di negeri asing ini, keadaan mereka justru semakin sulit. Elimelekh meninggal dunia, meninggalkan Naomi sebagai janda. Kemudian, kedua anak laki-lakinya menikah dengan perempuan Moab: Mahlon menikah dengan Ruth, dan Kilyon menikah dengan Orpa. Tetapi setelah beberapa tahun, Mahlon dan Kilyon juga meninggal dunia, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya.

Dalam kesedihannya, Naomi memutuskan untuk kembali ke Betlehem setelah mendengar bahwa Tuhan telah memberkati Yehuda dengan panen yang melimpah. Ia mengajak kedua menantunya untuk kembali ke rumah orang tua mereka karena merasa tidak dapat memberikan harapan untuk masa depan mereka.


2. Kasih Setia Ruth

Orpa akhirnya memutuskan untuk kembali ke keluarganya, tetapi Ruth dengan tegas menolak meninggalkan Naomi. Dengan penuh kasih setia, Ruth berkata:

"Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ juga aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ juga aku bermalam; bangsamu adalah bangsaku dan Allahmu adalah Allahku." (Ruth 1:16).

Perkataan Ruth menunjukkan iman dan kesetiaannya, bukan hanya kepada Naomi, tetapi juga kepada Allah Israel. Ruth rela meninggalkan tanah kelahirannya, keluarganya, dan dewa-dewa Moab untuk mengikuti Naomi dan menyembah Allah yang benar.


3. Kehidupan di Betlehem

Setibanya di Betlehem, Naomi menyebut dirinya “Mara” (artinya pahit) karena merasa Tuhan telah mengizinkan penderitaan menimpa hidupnya. Namun, Ruth tetap setia mendampingi Naomi. Untuk memenuhi kebutuhan mereka, Ruth pergi ke ladang untuk memungut jelai yang tersisa di belakang para penuai, sesuai dengan hukum yang mengizinkan orang miskin mengambil sisa panen.

Tuhan dalam kedaulatan-Nya menuntun Ruth ke ladang Boas, seorang pria kaya dan kerabat dekat Elimelekh. Boas memperhatikan Ruth karena mendengar kesetiaannya kepada Naomi. Ia menunjukkan kebaikan dengan memberikan perlindungan dan memerintahkan pekerjanya untuk membiarkan Ruth memungut banyak jelai.

Ruth pulang dengan membawa hasil panen yang melimpah, dan Naomi mulai melihat tangan Tuhan bekerja dalam situasi mereka. Naomi menjelaskan kepada Ruth bahwa Boas adalah salah satu "penebus" keluarga mereka, seseorang yang menurut hukum Israel dapat menikahi janda keluarga untuk memelihara garis keturunan.


4. Rencana Naomi dan Boas

Naomi merancang rencana untuk memastikan masa depan Ruth. Ia meminta Ruth pergi ke tempat pengirikan di malam hari dan dengan sopan meminta Boas untuk menjadi penebus keluarga mereka. Ruth mengikuti nasihat Naomi dan mendekati Boas dengan kerendahan hati. Boas terkesan dengan keberanian dan kesetiaan Ruth, tetapi menjelaskan bahwa ada seorang kerabat yang lebih dekat secara hukum untuk menebus keluarga Naomi.

Boas menunjukkan integritasnya dengan terlebih dahulu menyelesaikan masalah ini. Ia mengumpulkan para tua-tua di gerbang kota dan menawarkan hak penebusan kepada kerabat tersebut. Namun, ketika kerabat itu mengetahui bahwa ia juga harus menikahi Ruth, ia menolak, sehingga Boas dengan sukacita mengambil tanggung jawab tersebut.


5. Kasih Setia Allah Digenapi

Boas menikahi Ruth, dan mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Obed. Anak ini menjadi sumber sukacita bagi Naomi, karena melalui Obed, garis keturunan keluarga Elimelekh diteruskan. Obed kelak menjadi kakek dari Raja Daud, yang adalah nenek moyang Yesus Kristus.

Kisah Ruth berakhir dengan silsilah yang menunjukkan bagaimana Tuhan menggunakan kesetiaan seorang perempuan Moab untuk membawa berkat yang besar bagi umat manusia.


Pesan dan Pelajaran dari Kisah Ruth

  1. Kesetiaan dalam Hubungan
    Ruth adalah contoh kasih setia yang tidak mementingkan diri sendiri. Ia rela mengorbankan kenyamanannya demi mendampingi Naomi dan menjalani hidup yang tidak pasti di tanah asing.

  2. Allah yang Berdaulat
    Tuhan bekerja melalui peristiwa sehari-hari untuk menggenapi rencana-Nya. Meskipun Naomi merasa ditinggalkan pada awal cerita, akhirnya ia menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkannya.

  3. Pentingnya Kerendahan Hati dan Kebaikan
    Baik Ruth maupun Boas menunjukkan kerendahan hati dan kebaikan yang tulus. Boas melindungi dan menghormati Ruth, sementara Ruth bekerja keras demi Naomi.

  4. Harapan di Tengah Kesulitan
    Kitab Ruth mengingatkan bahwa tidak ada situasi yang terlalu sulit bagi Tuhan. Bahkan dalam penderitaan, kasih setia Tuhan selalu hadir.


Kisah ini mengajarkan bahwa kasih setia Allah tidak dibatasi oleh latar belakang bangsa atau status sosial. Ia bekerja melalui kehidupan orang-orang biasa untuk menggenapi rencana-Nya yang luar biasa. Ruth, seorang perempuan asing yang setia, menjadi bagian dari garis keturunan Raja Daud dan Mesias, Yesus Kristus, yang membawa keselamatan bagi dunia.

Posting Komentar

0 Komentar