Header Ads Widget

Responsive Advertisement

APA MAKNA TEOLOGIS DARI NUBUAT MESIAS DALAM PERJANJIAN LAMA, KHUSUSNYA DALAM KITAB YESAYA DAN MAZMUR ?


Nubuat tentang Mesias dalam Perjanjian Lama, khususnya dalam kitab Yesaya dan Mazmur, memiliki makna teologis yang mendalam bagi umat Israel dan kekristenan secara keseluruhan. Nubuat ini bukan hanya berbicara tentang janji pemulihan bagi umat Allah, tetapi juga mengungkapkan sifat dan misi Sang Mesias sebagai pemimpin, penyelamat, dan Raja yang diurapi Allah. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai makna teologis nubuat Mesias dalam kitab Yesaya dan Mazmur:


I. Konsep Mesias dalam Perjanjian Lama

Secara harfiah, kata Mesias berasal dari bahasa Ibrani "Mashiach" yang berarti yang diurapi. Dalam tradisi Israel, pengurapan adalah tindakan simbolis yang melibatkan minyak sebagai tanda pemisahan seseorang untuk tujuan khusus. Raja, nabi, dan imam sering diurapi sebagai tanda bahwa mereka ditetapkan oleh Allah untuk melaksanakan misi khusus.

Dalam konteks nubuat Perjanjian Lama, konsep Mesias berkembang menjadi harapan akan datangnya seorang pemimpin ilahi yang akan:

  1. Membebaskan umat Allah dari penindasan.
  2. Mendirikan kerajaan Allah dengan keadilan dan damai sejahtera.
  3. Memulihkan hubungan umat dengan Allah.

Makna ini kemudian mencapai penggenapannya dalam pribadi Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru, tetapi dalam Perjanjian Lama, nubuat tersebut menjadi dasar bagi iman dan harapan Israel.


II. Nubuat Mesias dalam Kitab Yesaya

Kitab Yesaya adalah salah satu kitab yang paling kaya dengan nubuat tentang Mesias. Yesaya menulis pada masa ketika bangsa Yehuda berada dalam krisis politik dan spiritual. Yesaya memberikan pengharapan melalui nubuat bahwa Allah akan mengirimkan seorang hamba yang diurapi untuk menyelamatkan umat-Nya.

Berikut adalah beberapa nubuat Mesianis dalam kitab Yesaya beserta makna teologisnya:

1. Yesaya 7:14 – "Imanuel, Allah Beserta Kita"

"Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu tanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel."

  • Makna Teologis:
    Nubuat ini menegaskan bahwa kedatangan Mesias adalah karya Allah sendiri yang akan membawa kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Nama Imanuel berarti "Allah beserta kita", yang menegaskan bahwa Mesias bukan hanya pemimpin manusiawi, tetapi pribadi ilahi yang hadir untuk memulihkan umat-Nya. Dalam konteks Kristen, nubuat ini digenapi dalam kelahiran Yesus Kristus dari perawan Maria.

2. Yesaya 9:5-6 – "Anak yang Lahir, Raja Damai"

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

  • Makna Teologis:
    Nubuat ini menegaskan bahwa Mesias akan datang sebagai seorang Raja yang membawa damai sejahtera dan memerintah dengan keadilan. Gelar-gelar Mesias seperti Allah yang Perkasa dan Bapa yang Kekal menunjukkan sifat ilahi dari Sang Mesias. Dia akan menjadi sumber pengharapan dan kedamaian bagi umat-Nya, bukan hanya secara politis tetapi juga secara rohani.

3. Yesaya 53 – "Hamba yang Menderita"

"Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."

  • Makna Teologis:
    Pasal ini menggambarkan Mesias sebagai Hamba Tuhan yang Menderita. Ini adalah nubuat yang paling eksplisit mengenai penderitaan Mesias demi menanggung dosa manusia. Teologi dari nubuat ini menekankan:
    • Penebusan dosa melalui penderitaan Sang Hamba.
    • Substitusi: Mesias menggantikan posisi umat yang berdosa.
    • Penyelamatan universal: Melalui kematian-Nya, umat dari segala bangsa bisa dipulihkan dan diselamatkan.

Yesaya 53 menjadi dasar bagi doktrin Kristen tentang penebusan yang digenapi melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.


III. Nubuat Mesias dalam Kitab Mazmur

Kitab Mazmur juga memuat nubuat Mesianis, meskipun dalam bentuk yang lebih puitis. Mazmur mengungkapkan harapan akan datangnya seorang Raja yang akan memerintah dengan otoritas ilahi dan membawa pemulihan bagi umat Allah.

Berikut adalah nubuat Mesianis dalam kitab Mazmur:

1. Mazmur 2 – "Raja yang Diurapi Allah"

"Akulah telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus! Aku akan menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: 'Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.'"

  • Makna Teologis:
    Mazmur ini menekankan bahwa Mesias adalah Anak Allah yang diangkat sebagai Raja atas bangsa-bangsa. Mazmur 2 memberikan gambaran bahwa Mesias memiliki otoritas ilahi, berperan sebagai penguasa yang adil, dan menjadi wakil Allah untuk menghakimi dunia. Dalam pengertian Kristen, Mazmur ini digenapi dalam kebangkitan Yesus sebagai Raja di atas segala raja.

2. Mazmur 22 – "Penderitaan dan Pemuliaan Mesias"

"Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? [...] Mereka menusuk tangan dan kakiku, aku dapat menghitung semua tulangku."

  • Makna Teologis:
    Mazmur 22 menggambarkan penderitaan yang dialami oleh Mesias. Ungkapan ini mencapai penggenapan ketika Yesus berseru di kayu salib (Matius 27:46). Penderitaan Mesias bukan tanpa tujuan, tetapi mengarah pada pemulihan dan pemuliaan umat-Nya. Ini menunjukkan kepatuhan Mesias kepada kehendak Allah dan kemenangan-Nya atas penderitaan.

IV. Makna Teologis Keseluruhan

  1. Kehadiran Ilahi: Nubuat Mesias menegaskan bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Melalui Mesias, Allah hadir secara nyata untuk menyelamatkan dan memulihkan.
  2. Pengharapan Universal: Mesias bukan hanya datang untuk Israel, tetapi bagi semua bangsa.
  3. Penebusan Dosa: Nubuat seperti Yesaya 53 dan Mazmur 22 menegaskan bahwa Mesias datang untuk menderita demi menanggung dosa umat-Nya.
  4. Kerajaan Damai Sejahtera: Mesias mendirikan kerajaan yang tidak berakhir, di mana keadilan dan kebenaran menjadi dasar pemerintahan.

V. Penggenapan dalam Yesus Kristus

Dalam Perjanjian Baru, nubuat-nubuat ini digenapi dalam pribadi Yesus Kristus:

  • Lahir dari perawan (Yesaya 7:14, Matius 1:23).
  • Menderita dan mati sebagai penebus (Yesaya 53, Mazmur 22).
  • Bangkit sebagai Raja yang diurapi Allah (Mazmur 2, Kisah Para Rasul 13:33).

Dengan demikian, nubuat Mesias dalam Yesaya dan Mazmur memiliki makna yang sangat kaya: mereka menubuatkan kedatangan, penderitaan, dan kemenangan Sang Mesias, yang pada akhirnya membawa pemulihan hubungan antara manusia dan Allah.

Posting Komentar

0 Komentar