Header Ads Widget

Responsive Advertisement

RENUNGAN HARIAN - PENGHARAPAN DALAM KEDATANGAN KRISTUS


Renungan 01-12-2024: "Pengharapan dalam Kedatangan Kristus" 

Hari ini, kita memasuki bulan Desember, bulan yang sering kali dipenuhi dengan sukacita dan harapan karena perayaan Natal yang semakin dekat. Namun, sebagai orang percaya, kita juga diingatkan akan makna mendalam dari Natal: penggenapan janji Tuhan melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia. Dalam Yesaya 9:6 tertulis, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, dan nama-Nya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”

Natal bukan hanya tentang perayaan atau tradisi, tetapi tentang pengharapan yang hidup. Yesus datang untuk membawa terang bagi dunia yang gelap, damai bagi hati yang gelisah, dan pengharapan bagi mereka yang merasa kehilangan arah. Kedatangan-Nya menjadi bukti nyata bahwa Tuhan peduli terhadap umat-Nya dan ingin menyelamatkan kita dari dosa.

Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, pengharapan menjadi sesuatu yang sangat berharga. Banyak orang merasa kehilangan pengharapan karena masalah hidup, kesulitan ekonomi, atau bahkan kehampaan spiritual. Namun, melalui kelahiran Kristus, kita diingatkan bahwa pengharapan sejati hanya dapat ditemukan dalam Tuhan.

Yesus datang bukan untuk orang-orang yang merasa cukup dengan dirinya sendiri, tetapi untuk mereka yang sadar akan kebutuhan mereka akan Juruselamat. Dalam Matius 11:28, Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus adalah tempat kita menemukan pengharapan dan kelegaan di tengah beban hidup.

Ketika kita menyambut bulan Desember, penting bagi kita untuk merenungkan bagaimana kita hidup dalam terang pengharapan Kristus. Apakah kita masih membiarkan kekhawatiran duniawi mencuri sukacita kita? Atau apakah kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, yang telah memberikan Anak-Nya sebagai bukti cinta-Nya yang tak terhingga?

Perjalanan iman kita juga sering kali mirip dengan perjalanan bangsa Israel yang menantikan Mesias. Mereka menunggu dengan sabar di tengah penderitaan dan penindasan, percaya bahwa Tuhan akan menggenapi janji-Nya. Kita juga dipanggil untuk menantikan kedatangan Kristus yang kedua dengan pengharapan dan iman yang teguh.

Menantikan kedatangan Kristus bukan berarti hanya berdiam diri. Kita dipanggil untuk hidup sebagai terang dunia, membawa kabar baik tentang pengharapan yang kita miliki kepada mereka yang masih berada dalam kegelapan. Dalam Matius 5:16, Yesus berkata, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Natal juga mengingatkan kita akan kasih Tuhan yang tidak terbatas. Kasih itu ditunjukkan melalui pemberian terbesar, yaitu Yesus Kristus. Kasih ini bukan hanya untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk dibagikan kepada sesama. Dalam bulan ini, mari kita berusaha untuk menjadi saluran kasih Tuhan, baik melalui tindakan kecil maupun besar.

Desember adalah waktu yang tepat untuk memperbarui pengharapan kita dalam Tuhan. Jika selama ini kita merasa jauh dari Tuhan atau merasa iman kita melemah, ini adalah saatnya untuk kembali kepada-Nya. Tuhan selalu menanti dengan tangan terbuka, siap menyambut kita dengan kasih-Nya yang penuh pengampunan.

Ketika kita menghitung hari menuju Natal, mari kita meluangkan waktu untuk merenungkan makna kedatangan Kristus. Jangan biarkan kesibukan duniawi mengalihkan perhatian kita dari inti perayaan ini. Natal adalah tentang pengharapan, damai, dan sukacita yang hanya bisa ditemukan dalam Yesus Kristus.

Doa:
Tuhan yang penuh kasih, terima kasih untuk pengharapan yang Engkau berikan melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia. Ajarlah kami untuk hidup dalam terang pengharapan ini, dan tolong kami untuk membagikannya kepada mereka yang membutuhkan. Penuhi hati kami dengan damai-Mu dan ingatkan kami akan kasih-Mu yang tidak pernah berakhir. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Posting Komentar

0 Komentar