Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PENJELASAN KONSILI WESTMINSTER


Konsili Westminster atau Westminster Assembly adalah sebuah pertemuan gerejawi bersejarah yang diadakan di Inggris antara tahun 1643 hingga 1653. Konsili ini berlangsung di biara Westminster Abbey di London selama masa Perang Saudara Inggris. Didorong oleh Parlemen Inggris, konsili ini bertujuan untuk mereformasi Gereja Inggris dan menyelaraskannya dengan prinsip-prinsip Reformasi Protestan, terutama yang berasal dari tradisi Reformed dan Presbiterian.

Konteks Sejarah

Pada abad ke-17, Inggris mengalami ketegangan agama yang mendalam akibat konflik antara berbagai kelompok Protestan (Anglikan, Puritan, dan Presbiterian) dan Gereja Katolik Roma. Situasi diperburuk oleh konflik politik antara Raja Charles I dan Parlemen, yang memuncak dalam Perang Saudara Inggris (1642–1651). Dalam kondisi tersebut, Parlemen membutuhkan dukungan dari Skotlandia, yang sebagian besar beragama Presbiterian. Sebagai imbalan atas dukungan militer Skotlandia, Parlemen Inggris menyetujui "Solemn League and Covenant" pada 1643, yang berisi komitmen untuk mereformasi Gereja Inggris sesuai dengan model Presbiterian.

Untuk memenuhi janji ini, Parlemen memanggil Konsili Westminster guna menyusun dokumen-dokumen teologi dan tata ibadah yang akan menggantikan struktur Gereja Inggris yang ada.


Anggota Konsili

Konsili Westminster terdiri dari sekitar 121 teolog (disebut "Divines"), 30 awam (termasuk anggota Parlemen), dan beberapa perwakilan dari Gereja Skotlandia. Sebagian besar anggotanya berasal dari kalangan Puritan Inggris, namun terdapat berbagai pandangan yang berbeda, termasuk Anglikan moderat, Independents, dan beberapa Baptis.


Tujuan Utama

  1. Merumuskan doktrin teologi: Mengembangkan pengakuan iman yang akan menjadi dasar bagi Gereja Inggris yang diperbarui.
  2. Menyusun panduan ibadah: Menciptakan liturgi yang sederhana dan sesuai dengan prinsip-prinsip Reformasi.
  3. Mengembangkan sistem pemerintahan gereja: Mengadopsi model Presbiterian sebagai pengganti struktur episkopal (dengan uskup) yang digunakan oleh Gereja Inggris.
  4. Membuat katekismus: Menyediakan alat pengajaran yang efektif untuk mendidik jemaat dalam ajaran Kristen.

Hasil Utama

Konsili Westminster menghasilkan sejumlah dokumen penting yang masih digunakan oleh banyak gereja Reformed dan Presbiterian hingga hari ini. Berikut ini adalah hasil-hasil utama konsili:

  1. Westminster Confession of Faith (Pengakuan Iman Westminster)
    Dokumen ini adalah ringkasan sistematis ajaran teologi Reformed, mencakup topik-topik seperti:

    • Keberadaan dan atribut Allah
    • Kejatuhan manusia dan dosa
    • Keselamatan melalui Yesus Kristus
    • Alkitab sebagai otoritas tertinggi
    • Sakramen Baptisan dan Perjamuan Kudus Pengakuan ini menekankan otoritas mutlak Alkitab, kedaulatan Allah, dan doktrin predestinasi.
  2. Westminster Shorter Catechism dan Larger Catechism

    • Shorter Catechism dirancang untuk mengajarkan doktrin dasar kepada anak-anak dan pemula. Pertanyaan pembukanya yang terkenal adalah:
      "What is the chief end of man?"
      Jawabannya: "To glorify God, and to enjoy Him forever."
    • Larger Catechism lebih rinci dan ditujukan untuk orang dewasa serta pendeta.
  3. Directory for Public Worship (Panduan Ibadah Umum)
    Dokumen ini menggantikan Book of Common Prayer yang sebelumnya digunakan oleh Gereja Inggris. Panduan ini memberikan kerangka untuk ibadah yang lebih fleksibel dan menekankan pembacaan Alkitab, doa spontan, dan khotbah.

  4. Form of Church Government (Bentuk Pemerintahan Gereja)
    Dokumen ini menetapkan sistem pemerintahan gereja Presbiterian, yang menolak hierarki episkopal (dengan uskup) dan menggantinya dengan struktur berbasis pada penatua (elders) dan dewan gereja.


Dampak dan Pengaruh

  1. Di Inggris:
    Meskipun dokumen-dokumen Konsili Westminster dirancang untuk menggantikan sistem Gereja Inggris, hasil konsili ini tidak sepenuhnya diimplementasikan karena restorasi monarki pada 1660 mengembalikan struktur episkopal. Namun, pengaruhnya tetap bertahan di kalangan Puritan dan kelompok Protestan nonkonformis.

  2. Di Skotlandia:
    Gereja Skotlandia (Kirk) secara resmi mengadopsi dokumen-dokumen Westminster, dan pengaruhnya masih terasa di gereja Presbiterian Skotlandia hingga hari ini.

  3. Di Dunia:

    • Presbiterianisme: Westminster Confession of Faith menjadi dasar teologi bagi banyak gereja Presbiterian di seluruh dunia.
    • Pengaruh Teologi Reformed: Dokumen ini membantu menyebarkan ajaran teologi Reformed di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Asia.
  4. Katekismus: Shorter dan Larger Catechism menjadi alat pengajaran doktrin Kristen yang populer di kalangan gereja-gereja Reformed.


Signifikansi Teologis

Konsili Westminster menekankan prinsip-prinsip inti dari tradisi Reformed, termasuk:

  • Sola Scriptura: Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam semua perkara iman dan kehidupan.
  • Kedaulatan Allah: Allah memerintah atas seluruh ciptaan dan berdaulat dalam keselamatan manusia.
  • Keselamatan oleh anugerah melalui iman: Menolak pandangan bahwa perbuatan manusia dapat menyelamatkan.

Posting Komentar

0 Komentar