Header Ads Widget

Responsive Advertisement

GEHENNA ATAU NERAKA DALAM PERSEPEKTIF ALKITAB DAN TEOLOGI

Penjelasan Lengkap tentang Gehenna dalam Perspektif Alkitab dan Teologi

1. Definisi Gehenna

Gehenna adalah istilah Yunani που muncul dalam Perjanjian Baru untuk merujuk pada tempat hukuman kekal. Kata ini berasal dari bahasa Ibrani "Ge-Hinnom" (גֵּיא־הִנֹּם), yang berarti "Lembah Hinnom." Lembah Hinnom adalah sebuah lokasi geografis nyata di sebelah selatan Yerusalem. Dalam tradisi Yahudi, tempat ini memiliki sejarah kelam karena digunakan untuk penyembahan berhala dan pengorbanan manusia, terutama kepada dewa-dewa seperti Molokh (2 Raja-raja 23:10; Yeremia 7:31).

Dalam konteks Perjanjian Baru, Gehenna tidak lagi hanya dipahami sebagai lokasi fisik, tetapi sebagai simbol atau metafora bagi hukuman kekal bagi mereka yang menolak Allah.


2. Latar Belakang Sejarah Lembah Hinnom
Lembah Hinnom dikenal dalam sejarah Israel sebagai tempat di mana orang Israel menyembah Molokh dan melakukan praktik pengorbanan anak. Kitab Yeremia 7:31 menyebutkan bahwa di tempat ini, anak-anak dibakar sebagai persembahan kepada Molokh, suatu tindakan yang sangat dibenci Allah.

Raja Yosia kemudian mengutuk tempat ini dan mengubahnya menjadi tempat pembuangan sampah untuk menghentikan penyembahan berhala tersebut (2 Raja-raja 23:10). Di masa setelahnya, lembah ini menjadi simbol kehancuran, kenajisan, dan kutukan.


3. Gehenna dalam Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Baru, istilah Gehenna digunakan oleh Yesus sebanyak 11 kali sebagai gambaran hukuman kekal, di mana jiwa dan tubuh dapat dihancurkan (Matius 10:28). Berikut adalah beberapa contoh penggunaan istilah ini:

  • Matius 5:22: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus diserahkan ke Mahkamah Agama; dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka (Gehenna) yang menyala-nyala.”
  • Markus 9:43-48: Yesus memperingatkan bahwa lebih baik kehilangan bagian tubuh daripada seluruh tubuh dilemparkan ke dalam Gehenna, tempat "api yang tidak pernah padam dan ulatnya tidak mati."
  • Matius 23:33: Yesus mengecam orang-orang Farisi dan ahli Taurat sebagai “ular dan keturunan ular beludak” yang tidak dapat melarikan diri dari Gehenna.

4. Gambaran Teologis tentang Gehenna
a. Sebagai Tempat Hukuman Kekal
Gehenna sering diasosiasikan dengan hukuman kekal di mana orang yang tidak percaya atau yang terus memberontak terhadap Allah akan menerima balasan yang setimpal atas dosa mereka. Dalam konteks ini, Gehenna tidak hanya menjadi simbol kehancuran fisik tetapi juga keterpisahan total dari Allah.

b. Api yang Tak Terpadamkan
Ciri khas Gehenna adalah adanya "api yang tidak terpadamkan." Api ini melambangkan penghukuman dan penyucian, tetapi dalam konteks Gehenna, api ini tidak pernah selesai karena melambangkan penderitaan kekal.

c. Kebinasaan Total
Dalam beberapa interpretasi, Gehenna dipahami sebagai tempat di mana jiwa mengalami kebinasaan total, tanpa kemungkinan pemulihan atau kebangkitan. Pandangan ini sering dipegang oleh teolog yang mendukung doktrin anihilasi.


5. Perbedaan Gehenna dengan Hades dan Sheol

  • Hades (Yunani) dan Sheol (Ibrani) merujuk pada dunia orang mati, tempat sementara bagi jiwa setelah kematian sebelum penghakiman akhir. Hades adalah tempat di mana orang mati menunggu kebangkitan, baik untuk kehidupan kekal maupun hukuman kekal.
  • Gehenna, di sisi lain, lebih spesifik merujuk pada tempat penghukuman akhir setelah penghakiman, yang identik dengan "neraka" dalam pengertian modern.

6. Pandangan Kristen tentang Gehenna
a. Ortodoksi Tradisional
Dalam tradisi Kristen arus utama (Katolik, Ortodoks, Protestan), Gehenna dipahami sebagai neraka tempat orang berdosa mengalami penderitaan kekal sebagai akibat dari penolakan mereka terhadap keselamatan di dalam Kristus.

b. Pandangan Anihilasionisme
Sebagian teolog berpendapat bahwa Gehenna adalah tempat penghancuran total, di mana orang berdosa akhirnya binasa sepenuhnya dan tidak ada eksistensi lebih lanjut.

c. Pandangan Universalisme
Beberapa aliran minor berpendapat bahwa penderitaan di Gehenna bersifat sementara, sebagai cara Allah menyucikan jiwa sebelum semua makhluk akhirnya didamaikan dengan-Nya.


7. Makna Praktis Gehenna bagi Orang Percaya
Peringatan tentang Gehenna menjadi panggilan bagi orang percaya untuk:

  • Hidup dalam ketaatan kepada Allah.
  • Meninggalkan dosa dan memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya.
  • Menghargai anugerah keselamatan melalui Yesus Kristus, yang telah memberikan jalan keluar dari penghukuman kekal.

8. Kesimpulan
Gehenna adalah istilah yang kaya makna, baik secara historis maupun teologis. Dalam tradisi Alkitab, Gehenna melambangkan hukuman kekal bagi mereka yang memilih untuk menolak Allah. Pesan utama dari doktrin ini bukan hanya ancaman hukuman, tetapi juga undangan untuk menerima keselamatan melalui kasih karunia Allah dalam Kristus.

Posting Komentar

0 Komentar